1
|
Al-Jarhu wa Ta’dil
|
Pernyataan adanya cela dan cacat, dan pernyataan adanya “al-Adalah” [Keadilan] dan “hafalan yang bagus” [Adh-Dhabit] pada seorang rawi hadits..
|
2
|
At-Ta’dil
|
Pernyataan adanya “al-Adalah” pada diri seorang rawi hadits.
|
3
|
Al-Jarhu
|
Celaan yang dialamatkan pada rawi hadits yang dapat mengganggu (atau bahkan menghilangkan) bobot predikat “al-Adalah” dan “hafalan yang bagus”, dari dirinya.
|
4
|
Tsiqah
|
Kredibel, di mana pada diri seorang rawi terkumpul sifat al-Adalah dan adh-Dhabt (hafalan yang bagus).
|
5
|
Rawi La Ba`sa Bihi
|
Rawi yang masuk dalam kategori tsiqah.
|
6
|
Jayyid
|
Baik
|
7
|
Liyyin
|
Lemah
|
8
|
Majhul
|
Rawi yang tidak diriwayatkan darinya kecuali oleh seorang saja.
|
9
|
Mubham
|
Rawi yang tidak diketahui nama (identitas)nya.
|
10
|
Mudallis
|
Rawi yang melakukan tadlis.
|
11
|
Rawi Mastur
|
Sama dengan Majhul al-Hal (Rawi yang tidak diketahui jati dirinya).
|
12
|
Perawi Matruk
|
Perawi yang dituduh berdusta, atau perawi yang banyak melakukan kekeliruan, sehingga periwayatanya bertentangan dengan periwayatan perawi yang tsiqah. Atau perawi yang sering meriwayatkan hadits-hadits yang tidak dikenal (gharib) dari perawi yang terkenal tsiqah.
|
13
|
Rawi Mudhtharib
|
Rawi yang menyampaikan riwayat secara tidak akurat, di mana riwayat yang disam-paikannya kepada rawi-rawi di bawahnya berbeda antara yang satu dengan lainnya, yang menyebabkan tidak dapat ditarjih; riwayat siapa yang mahfuzh (terjaga).
|
14
|
Rawi Mukhtalith
|
Rawi yang akalnya terganggu, yang menyebabkan hafalannya menjadi campur aduk dan ucapannya menjadi tidak teratur.
|
15
|
Rawi yang tidak dijadikan sebagai hujjah
|
Rawi yang haditsnya diriwayatkan dan ditulis tapi haditsnya tersebut tidak bisa dijadikan sebagai dalil dan hujjah.
|
16
|
Saqith
|
Tidak berharga karena terlalu lemah (parahnya illat yang ada di dalamnya).
|
17
|
Tadh’if
|
Pernyataan bahwa hadits atau rawi bersangkutan dha’if (lemah).
|
18
|
Tahqiq
|
Penelitian ilmiah secara seksama tentang suatu hadits, sehingga mencapai kebenaran yang paling tepat.
|
19
|
Tahsin
|
Pernyataan bahwa hadits bersangkutan adalah hasan.
|
20
|
Takhrij
|
Mengeluarkan suatu hadits dari sumber-sumbernya, berikut memberikan hukum atasnya; shahih atau dhaif.
|
21
|
Syahid
|
Hadits yang para rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits, dari segi lafazh dan makna, atau makna saja; dari sahabat yang berbeda.
|
22
|
Syawahid
|
Hadits-hadits pendukung, jamak dari kata syahid. Haditsnya layak dalam kapasitas syawahid, artinya, dapat diterima apabila ada hadits lain yang memperkuatnya, atau sebagai yang me-nguatkan hadits lain yang sederajat dengannya.
|
23
|
Mutaba’ah
|
Hadits yang para rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits gharib, dari segi lafazh dan makna, atau makna saja; dari seorang sahabat yang sama.
|
Kategori:
Ilmu Hadits