–·•Ο•·–
نِعْمَ وَبِئْسَ وَمَا جَرَى مَجْرَاهُمَا
Ni’ma dan Bi’sa dan
kalimah yang berlaku seperti keduanya
فِعْلانِ غيْرُ مُتَصَرِّفَيْنِ ¤ نِعْمَ وَبِئْسَ رَافِعَان اسْمَيْنِ
Dua Fi’il
yang tidak mutasharrif (Fi’il jamid) yaitu NI’MA dan BI’SA, keduanya merofa’kan
kepada Isimnya masing-masing (sebagai
Fa’ilnya)
مُقَارِنَىْ ألْ أوْ مَضَا فَينِ لِمَا ¤ قَارَنَهَا كَنِعِمَ عُقْبَى الكُرَما
baik
Failnya bersambung dengan AL, atau mudhaf pada isim yang bersambung AL. contoh:
NI’MA ‘UQBAL-KUROMAA’I=sebaik-baik balasan bagi orang-orang
mulia
وَيَرْفَعَانِ مُضْمَراً يُفَسِّرُهُ ¤ مُمَيِّزٌ كَنِعْمَ قَوْماً مَعْشَرُهُ
atau
merofa’kan pada Dhamir yang ditafsiri oleh Tamyiz, contoh: NI’MA QOUMAN
MA’SYAROHU = sebaik-baiknya kaum yaitu kerabatnya
–·•Ο•·– |
Penampakan Fa’il/subjeknya ada empat macam :
1. Menyandang alif lam (AL) baik disebut AL Jinsiyah atau AL ‘Ahdiyah.
Contoh:
نعم الخلق الصدق
NI’MAL-KHULUQU ASH-SHIDQU = sebaik-baik akhlaq
yaitu jujur.
وبئس الخلق الكذب
WA BI’SAL-KHULUQU AL-KIDZBU = dan seburuk-buruk
akhlaq yaitu dusta.
Contoh Ayat Al-Qur’an:
نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
NI’MAL-MAULAA WA NI’MAN-NASHIIRU = Dia adalah
sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS.
Al-Anfaal:40)
Lafazh NI’MA = Fi’il Madhi Jamid untuk menyatakan
pujian.
Lafazh MAULAA = Fa’ilnya, dirofa’kan dengan dhammah muqaddar karena udzur.
2. Mudhaf kepada Isim yang menyandang AL.Lafazh MAULAA = Fa’ilnya, dirofa’kan dengan dhammah muqaddar karena udzur.
Contoh:
نعم قائد المسلمين خالد
NI’MA
QAA’IDUL-MUSLIMIINA KHAALIDUN = sebaik-baik panglima muslimin yaitu
Khalid.
وبئس رجل القوم أبو جهل
WA BI’SA
RAJULUL-QAUMI ABUU JAHLIN = dan seburuk-buruk lelaki suatu kaum yaitu Abu
Jahal.
Contoh dalam Ayat Al-Qur’an:
ولنعم دار المتقين
WA LA
NI’MA DAARUL-MUTTAQIIN = dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa
(An-Nahl:30)
وبئس مثوى الظالمين
WA BI’SA
MATSWAZH-ZHOOLIMIIN = dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang
zalim (QS. Ali ‘Imran:151)
3. Mudhaf kepada Isim yang Mudhaf kepada Isim menyandang
AL.
Contoh:
نعم حافظ كتاب الله
NI’MA
HAAFIZHU KITAABILLAAHI = sebaik-baik orang yang hafal Kitab
Allah.
وبئس مهمل أوامر القرآن
WA BI’SA
MUHMILI AWAAMIRIL-QUR’AANA = seburuk-buruk orang yang menelantarkan
perintah-perintah Al-Qur’an.
(Bentuk Fa’il yang nomer 3 ini, oleh Mushannif
tidak disebutkan dalam Bait.)
4. Fa’ilnya Berupa Dhamir Mustatir dan setelahnya ada Isim
Nakirah sebagai penafsir dari kesamaran tentang Dhamir Mustatir
tersebut.
Contoh:
نعم صديقا الكتاب
NI’MA
SHADIIQAN AL-KITAABU =
sebaik-baik teman yaitu kitab
بئس خلقا خلف الوعد
BI’SA
KHULUQAN KHULFUL-WA’DI = seburuk-buruk perangai yaitu tidak menepati
janji.
Contoh dalam Ayat Al-Qur’an:
بئس للظالمين بدلا
BI’SA
LIZH-ZHOOLIMIINA BADALAN = Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang-orang yang zalim
Lafazh BI’SA = Fi’il Madhi Jamid untuk menyatakan
celaan, Fa’ilnya berupa Dhamir Mustatir wujuban, takdirannya Huwa.
Lafazh BADALAN = Tamyiz yang menafsiri Fa’il Dhamir Mustatir tsb.
Lafazh BADALAN = Tamyiz yang menafsiri Fa’il Dhamir Mustatir tsb.