–·•Ο•·–
عَطْفُ النَّسقِ'ATHAF NASAQتَالٍ بحَرْفٍ مُتْبعٍ عَطْفُ النَّسَقْ ¤ كَاخصُصْ بوُدٍّ وَثَنَاءٍ مَنْ صَدَقْ
Isim tabi’
yg mengikuti dg huruf penghubung (antara Tabi’ dan Matbu’nya), demikian definisi
Athaf Nasaq. Seperti contoh “Ukhshush bi waddin wa tsanaa’in man shadaqa” =
Istimewakan..! dengan belas kasih dan sanjungan terhadap orang-orang yg
jujur.
فَالْعَطْفُ مُطْلَقاً بِوَاوٍ ثُمَّ فَا ¤ حَتَّى أمَ أوْ كَفيكَ صِدْقٌ وَوَفَا
Athaf yg
mengikuti secara Mutlaq (lafazh dan Makna) yaitu dengan huruf Athaf Wawu,
Tsumma, Fa’, Hatta, Am, dan Aw. Seperti contoh “Fiika shidqun wa wafaa” = kamu
harus jujur dan
menepati.
وَأتْبَعَت لَفْظاً فَحَسْبُ بَلْ وَلا ¤ لَكِنْ كَلَمْ يَبْدُ امْرُؤٌ لَكِنْ طَلَا
Sedangkan
huruf Athaf yg cukup mengikutkan secara lafazhnya saja, yaitu Bal, Laa dan
Laakin. Seperti contoh “Lam yabdu imru’un laakin tholaa” tidak tampak seorangpun
melainkan anak
rusa.
–·•Ο•·– |
Isim Tabi’ yang terdapat perantara di antara Tabi’ dan Matbu’ dengan salah satu huruf Athaf.
Definisi Nasaq menurut bahasa adalah Isim Mashdar “NASQUN” yg berarti “penyusunan teratur” contoh: NASAQTU AL-KALAAMA = aku menyusun/mengatur kalimat. yakni mengathafkan satu bagian kepada bagian yg lain sehingga bagian-bagian tersebut beriringan secara teratur.
oOo
Huruf-huruf Athaf semuanya ada sembilan dan terbagai menjadi dua bagian:1. Bagian pertama dari Huruf-huruf Athaf yg melaksanakan Tasyrik (penyekutuan) secara lafazh dan makna.
Penyekutuan secara Lafazh dimaksudkan adalah didalam hukum i’robnya. Penyekutuan secara makna dimaksudkan adalah menetapkan pada Ma’thuf dengan hukum yang ditetapkan pada Ma’thuf ‘Alaih. Penetapan demikian berlaku pada Athaf Mufrod, sedangkan Athaf Jumlah tidak berlaku Faidah Tasyrik (penyekutuan).
Bagian huruf Athaf disini ada enam huruf :
1. Wawu
2. Tsumma
3. Huruf Fa’
4. Hattaa
5. Am
6. Aw
2. Tsumma
3. Huruf Fa’
4. Hattaa
5. Am
6. Aw
Contoh:
جاء خلد وعلي
JAA’A
KHOOLIDUN WA ‘ALIYYUN = Khalid dan Ali telah datang
حضر الطلاب ولم يحضر المدرس
HADHARA
AT-THULLAABU WA LAM YAHDHUR AL-MUDARRISU = para siswa telah hadir dan para guru
belum hadir.
oOo
2. Bagian kedua dari Huruf-huruf Athaf yg melaksanakan Tasyrik
(penyekutuan) secara lafazhnya saja tidak secara makna.Tasyrik secara Lafazhnya, yakni secara i’robnya. Dan tidak secara makna, yakni tidak menghukumi Ma’thuf dengan hukum secara makan yg ada pada ma’thuf Alaih.
Bagian huruf Athaf disini ada tiga huruf :
1. Bal
2. Laa
3. Laakin
2. Laa
3. Laakin
Contoh:
ما جاء الضيف بل ولده
MAA JAA’A
ADH-DHAIFU BAL WALADUHU = Tamu itu tidak datang tapi
anaknya.